Rabu, 16 Juni 2010

Sistem Agribisnis dan Sistem Produksi Tanaman

Sistem adalah sekumpulan bagian yang mempunyai kaitan satu dengan yang lain, terorganisir, berinteraksi, yang secara bersama-sama bereaksi menurut pola tertentu terhadap input dengan tujuan menghasilkan output. Agribisnis adalah keseluruhan rangkaian pertanian komersial yang mencakup pengadaan dan pendistribusian sumberdaya, sarana produksi dan jasa, kegiatan produksi pertanian, penanganan, penyimpanan dan transformasi hasil, pemasaran hasil dan hasil olahan. Sedangkan Agroindustri adalah sub-sistem dari agribisnis yang mencakup kegiatan pasca panen dan pengolahan, penanganan, sortasi, pengkelasan, pengemasan, pemberian label dan penyimpanan yang terdapat dalam kegiatan transformasi produk dan pemasaran. Sistem Produksi Tanaman sebenarnya adalah Subsistem dari Sistem Agribisnis yang menyangkut pengorganisasian dalam produksi tanaman.
Ada perubahan paradigma dalam memandang sistem produksi tanaman: (1) Sistem produksi suatu jenis tanaman bukan hanya sekedar kemampuan untuk “menghasilkan sebanyak-banyaknya” atau sekedar pencapaian suatu target, (2) Pilihan tanaman yang akan diusahakan harus memperhatikan dan mengutamakan daya dukung sumber daya alam, keserasian dan kelestarian; (3) Prinsip dalam produksi harus berorientasi pasar.
Ada beberapa sistem produksi pertanian yang berkembang di Indonesia. Tugas kalian adalah mencari, memahami dan menganalisis sistem-sistem tersebut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya, serta penerapan sistem tersebut terkait dengan komoditas dan agroekologi.
sistem-produksi
Prinsip Produksi Tanaman
Prinsip produksi tanaman pada tingkat tanaman adalah meningkatkan kemampuan yang tinggi dari tanaman untuk menghasilkan fotosintat dan mengalokasikan sebagian besar fotosintat ke organ bernilai ekonomi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, proses fisiologi, teknik budidaya.
Dalam produksi tanaman untuk masa kini dan masa depan akan banyak hal yang harus dihadapi terkait dengan perubahan selera konsumen, kondisi sosial ekonomi, dan agroekologi. Tantangan yang harus dijawab oleh para ilmuwan pertanian:
1. Bagaimana menghasilkan produk pertanian dengan harga yang wajar bagi bagi populasi yang terus bertambah.
2. Bagaimana meningkatkan hasil per satuan luas (produktivitas); karena perluasan areal sudah semakin sulit.
3. Bagaimana menghasilkan lebih banyak produk pertanian dengan menggunakan air lebih sedikit.
4. Bagaimana menghasilkan produk pertanian yang lebih aman, bermutu dan bernilai bagi konsumen.
5. Bagaimana menghasilkan produk pertanian tanpa menurunkan potensi sumberdaya lahan dan lingkungan.
6. Bagaimana cara menjamin ketersediaan yang kontinyu produk pertanian yang secara alami bersifat musiman.
7. Bagaimana menghasilkan produk pertanian yang mensejahterakan petani.
8. Bagaimana meningkatkan daya saing global pertanian Indonesia. Seperti diuraikan di atas, dayasaing produk pertanian akan ditentukan oleh kuantitas, kualitas, keamanan, kontinyuitas pasokan, ketepatan delivery, kompetitif dalam harga, dan adanya traceability (6K+T).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan pesan disini yaaa... ^_^